7 Rekomendasi Pilihan Jaket yang Cocok untuk Pendaki Wanita

7 Rekomendasi Pilihan Jaket yang Cocok untuk Pendaki Wanita

Creator Image
Lina W. Sasmita
Travel blogger
  • The North Face
    Women 100 Glacier Full Zippered Polar


    Lina W. Sasmita

    Saya mempunyai dua jaket polar The North Face dengan warna yang berbeda. Jaket pertama warna ungu dan yang kedua warna biru. Keduanya secara bergantian sering saya gunakan baik saat mendaki gunung maupun traveling. Jaket polar ungu pernah saya gunakan ketika mendaki Gunung Pangrango di Bogor, Jawa Barat. Waktu itu, Pangrango sedang musim kemarau dan suhu udara jatuh di bawah nol derajat. Terbukti ketika air minum di cangkir yang tertinggal di luar tenda berubah menjadi es. 

    Namun, saya tetap nyaman dan bisa bertahan dalam cuaca sedingin itu dengan hanya mengenakan kaus biasa dan jaket polar ungu. Sedangkan, jaket yang warna biru pernah saya kenakan saat mendaki Gunung Guntur di Kabupaten Garu, Jawa Barat. Jaket ini berfungsi dengan baik dalam menjaga suhu tubuh saya sehingga tidak kedinginan pada cuaca yang sedang berkabut.
  • Uniqlo
    Women Ultra Light Down Jacket


    Lina W. Sasmita

    Jaket Uniqlo merupakan merek jaket terbanyak yang saya punya. Mulai dari saya, suami, dan anak kami, semua memiliki jaket Uniqlo dengan berbagai macam warna. Hampir semuanya tipe Ultra Light Down. Sebab, jaket tipe ini sangat simpel, ringan, mudah dilipat, dan tidak makan tempat jika dimasukkan ke dalam ransel ataupun koper. 

    Uniqlo Ultra Light Down memiliki kandungan bahan bulu angsa di dalamnya. Berkat itu, meskipun terlihat tipis, ia tetap terasa hangat saat cuaca dingin sekalipun. Saya sekeluarga pernah menggunakannya secara bersamaan saat mendaki Gunung Prau di Wonosobo, Jawa Tengah, pada 2015 silam. Ketika bermalam di kawasan puncak Gunung Prau, kami cukup menggunakan dua layer pakaian saja, kaos biasa dan jaket Uniqlo ini.
  • Lafuma
    LD Altha Warm


    Lina W. Sasmita

    Saya dan suami memiliki jaket parka Lafuma yang warna dan ukurannya sama. Bisa dibilang, jaket kami ini jaket couple. Meskipun berat dan tinggi badan kami berbeda, kedua jaket ini tetap bisa digunakan oleh saya dan suami walaupun sering tertukar-tukar. Sekalipun jaketnya terlihat lebar, tali di bagian pinggang bisa disesuaikan dengan bentuk badan saya yang mungil sehingga tetap terlihat pas di badan dan tidak tampak kebesaran. 

    Jaket ini biasanya kami gunakan saat mendaki gunung bersama-sama, misalnya ketika mendaki Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada 2014 silam. Hal yang saya suka dari jaket ini adalah di bagian lengan dalam terdapat beberapa kancing yang bisa dibuka tutup. Berkat itu, ketika panas tubuh meningkat, sirkulasi udara di dalam jaket bisa diatur dengan membuka kancing-kancing tersebut. Karena itu, panas tubuh di bagian ketiak dan lengan dapat hilang secara perlahan sehingga saya tidak kegerahan.
  • Arei
    Sweater Reglan


    Lina W. Sasmita

    Arei Sweater Reglan warna biru kepunyaan saya sebenarnya adalah jaket pemberian suami. Namun, terkadang ia masih tetap memakainya jika hari sedang hujan atau saat AC di kamar terlalu dingin. Awalnya, saya sering protes karena jaket tersebut sudah dihibahkan kepada saya. Namun, karena ia tampak masih menyukainya, akhirnya saya pun membiarkan begitu saja. 

    Sesekali saya juga menggunakannya jika cuaca di luar sedang hujan deras. Bahannya yang terbuat dari fleece terasa fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan bentuk badan si pengguna. Jaket ini pernah saya kenakan juga saat mendaki Gunung Sikunir di kawasan Dieng Wonosobo, Jawa Tengah.
  • Decathlon
    Quechua Women's Mountain Walking Fleece Jacket


    Lina W. Sasmita

    Warnanya yang ungu menjadikan jaket ini termasuk ke dalam koleksi jaket favorit saya. Mengapa? Karena saya penggemar warna ungu. Karena terbilang koleksi baru, jaket ini belum pernah saya gunakan untuk naik gunung. Di rumah, jaket ini saya kenakan saat cuaca dingin dan hujan deras. 

    Kalau cuaca sedang biasa saja, mengenakan jaket tipe ini sebentar saja sudah kegerahan. Karena itu, jaket ini cocok dikenakan di daerah bercuaca dingin seperti pegunungan. Bahannya yang ringan, hangat, dan lembut sangat tepat jika digunakan saat mendaki gunung. Desainnya simpel dan sporty. Dengan kerah jaket yang melingkari leher, ritsletingnya dapat ditutup sampai ke ujung kerah sehingga mampu melindungi leher dari terpaan cuaca dingin. 

    Kelebihan lainnya, jaket tipe ini terbilang wrinkle resistance. Jadi, ia tidak gampang kusut meskipun dilipat-lipat dalam koper atau ransel. Lalu, bentuk jaketnya memang disesuaikan dengan bentuk tubuh kaum hawa. Dengan begitu, ia sangat cocok digunakan oleh para pendaki wanita yang ingin tampil simpel, sporty, dan feminin.
  • Jack Wolfskin
    Women's River Falls Jacket


    Lina W. Sasmita

    Saya mengenakan jaket Jack Wolfskin ini ketika sedang mendaki Gunung Gede di Bogor, Jawa Barat. Saat itu, cuaca di Alun-Alun Surya Kencana, Gunung Gede, tempat kami bermalam sangat dingin dan berangin. Walaupun demikian, saya tetap merasa nyaman dan tenang. Bahan polar pada bagian dalam mampu menghalau rasa dingin yang seakan menyusup hingga ke tulang sumsum. 

    Sedangkan, bahan gore-tex di bagian luar jaket terbukti waterproof dan windproof karena mampu menahan butiran-butiran air yang dibawa angin gunung. Hoddie-nya juga saya gunakan untuk lapisan kedua setelah kerudung untuk melindungi kepala dari terpaan hujan serta dinginnya angin.
  • Iguana
    Softshell Aquatrail White


    Lina W. Sasmita

    Cuaca di Kalimati yang merupakan pos terakhir menjelang puncak Gunung Semeru sudah sangat dingin dan berangin. Begitu juga sepanjang jalur terjal berpasir menuju puncak, terpaan hawa dingin masih saja menusuk hingga ke tulang. Meskipun berkeringat, dengan sangat mudahnya para pendaki akan kembali kedinginan, bahkan sampai tiba di puncak berjam-jam kemudian. Syukurnya, saat itu saya mengenakan jaket parka Iguana Aquatrail yang ternyata tepat dikenakan pada cuaca seperti itu. 

    Dengan desain jaket yang waterproof, windproof, dan breathable, tubuh saya cukup nyaman dengan kondisi cuaca Semeru yang ekstrem. Hal yang saya sukai dari desain jaket ini adalah memiliki banyak saku atau kantong sehingga saya bisa memasukkan berbagai benda kecil. Benda seperti ponsel, dompet, buff, sarung tangan, bahkan botol air minum dan cemilan bisa saya kantongi.