7 Rekomendasi Novel Young Adult Realistic dengan Tokoh Remaja

7 Rekomendasi Novel Young Adult Realistic dengan Tokoh Remaja

Membaca novel apalagi dengan tokoh remaja itu seperti membaca kisah diri sendiri yang lain. Kadang saya berpikir, mengapa novel remaja rata-rata hanya mengangkat tema percintaannya saja? Padahal banyak sekali hal yang bisa diulik soal remaja dan semua hal tentang menuju kedewasaan. 

Tidak semua remaja mempunyai hidup yang tenang dengan belajar, bergaul dengan teman, dan jadi populer. Ada juga remaja yang pusing bagaimana harus bertahan hidup setiap harinya. Novel yang akan saya rekomendasikan ini akan memperlihatkan sisi lain dari remaja dan hidup mereka yang tidak biasa.

Creator Image
Jiah Al Jafara
Lifestyle blogger & freelancer
  • Devania Annesya
    Queen: Ingin Sekali Aku Berkata Tidak


    Jiah Al Jafara

    Salah satu karakter utama novel ini adalah Queen Arinda yang lahir sebagai anak orang kaya. Semua orang memujanya dan ia mempunyai banyak teman. Sayangnya, hidupnya berubah 180 derajat setelah ayahnya dituduh melakukan korupsi. Queen yang biasa hidup mewah mau tak mau harus bertahan hidup. 

    Dia kemudian bekerja paruh waktu sebagai pelayan kafe. Kafe tempatnya bekerja ini adalah tempatnya bertemu Ares, siswa yang dulu sering mengikutinya. Dari Ares, Queen belajar bagaimana arti hidup sesungguhnya. Hidupnya yang jungkir balik dan ditinggal teman-temannya, kini tak masalah baginya. 

    Dari novel ini, saya belajar bahwa setiap orang pasti ingin bahagia. Lalu, sering kali untuk mendapatkan kebahagiaan terkadang kita akan menjadi sosok yang egois. Bahagia itu sederhana, tidak perlu uang, tahta, mahkota. Melihat orang yang disayangi tersenyum dan tertawa tanpa beban, bukankah itu sangat membahagiakan?
  • Biondy Alfian
    Remedy


    Jiah Al Jafara

    Navin Naftali ingin memulai hidup barunya dengan identitas baru. Sayangnya, rahasianya yang selama ini tersembunyi ketahuan oleh Tania, teman sekelasnya. Namun, Tania juga menyimpan rahasia yang tak kalah gelapnya. Kedua orang ini akhirnya berteman dan saling menutupi rahasia masing-masing.

    Buku ini menunjukkan bahwa menjadi korban perundungan dan harus kembali bangkit itu membutuhkan banyak dukungan. Dengan membaca buku ini, saya belajar bahwa siapa pun berhak untuk menemukan kehidupan yang baru.

    Selain itu, semua orang berhak untuk melakukan perbaikan untuk masa lalu agar tidak kembali terjerembap ke jalan yang salah. Semua itu jelas dimulai dari diri kita sendiri. Karena itu, mari lupakan apa kata orang lain dan bahagia dengan cara kita sendiri.
  • Maida Ivana
    All I (N)ever Wanted


    Jiah Al Jafara

    Trix bukan siswi yang pintar. Trix juga tidak tegaan dan ingin orang lain selalu nyaman saat berada di dekatnya. Tinggal di asrama dan punya banyak tugas sekolah membuat Trix merasa mati gaya. 

    Trix percaya bahwa meski nilai akademisnya biasa saja, dia akan bahagia jika dia tetap bisa ikut ekskul menari. Namun, Ramona, sahabat Trix yang banyak maunya saat latihan tari tiba-tiba menjauhinya. Kedatangan Jo, sepupunya yang kabarnya suka berbuat onar menambah keramaian. 

    Novel ini menyadarkan saya bahwa kita memang tidak terlahir sempurna. Kita semua memiliki kekurangan, tetapi ada kelebihannya juga. Selain itu, buku ini mengajari bahwa kepercayaan itu mahal. Kebaikan yang dimulai dengan kebohongan akan menghancurkan diri sendiri. 

    Sekali saja kita mengkhianati seseorang, maka akan susah dan butuh waktu untuk menumbuhkan kepercayaan orang itu lagi. Jika kita tulus dalam melakukan sesuatu, maka kita akan menuai hasil dari ketulusan itu suatu saat nanti.
  • Devania Annesya
    Muara Rasa


    Jiah Al Jafara

    Buku ini berkisah tentang Flo, Rafi, dan Val yang bersahabat sejak kecil. Mereka sama-sama berasal dari keluarga yang kurang sempurna. Persahabatan mereka mulai mengalami guncangan saat perasaan suka itu datang. Mereka pun jatuh bangun karena kehilangan tetapi tetap saling menguatkan.


    Novel ini bukan hanya bercerita soal hubungan remaja dan persaudaraan. Buku ini juga menceritakan tentang hubungan antara anak dan orang tua. Dari buku ini, saya belajar bahwa berharap itu boleh, tetapi jangan berlebihan dan jangan sampai terobsesi.


    Ada kalanya Tuhan tidak mengabulkan apa yang kita inginkan. Ini bukan karena tidak sayang, tetapi untuk mengajarkan kita bersabar dan ikhlas. Kita juga pasti pernah kehilangan dan lebih mudah menyalahkan orang lain atas kehilangan itu. Namun, kita bisa melewatinya setelah terbiasa dengan kehilangan itu.
  • Purba Sitorus
    Tahun Terakhir Dena


    Jiah Al Jafara

    Dena bermimpi untuk kuliah di luar negeri. Namun, prestasi akademik saja tidak cukup untuk meraih beasiswa. Karena itu, di tahun terakhirnya di sekolah, Dena mau melakukan banyak hal demi mendapatkan rekomendasi dari gurunya. Salah satu hal yang rela Dena lakukan adalah mengajari Adit. 

    Adit adalah siswa tampan nan kaya, tetapi bandel dan punya nilai yang rendah. Dena yang terbiasa mengejar sesuatu dengan serius juga rela bergaul dengan teman-teman Adit yang populer. Dari pertemanan ini, kini Dena merasa ingin menjadi dirinya yang lain tanpa memusingkan aturan yang ada. 

    Novel karangan Purba Sitorus ini menunjukkan bahwa belajar dan prestasi adalah hal yang penting. Namun, buku ini juga mengajari saya bahwa kita juga perlu sesekali membahagiakan diri sendiri.
  • Nel Falisha
    Rust in Pieces


    Jiah Al Jafara

    Saat SMP, Tiana adalah siswi yang populer. Dia kemudian dijauhi teman-temannya karena ketahuan mengutil. Dia pun memilih masuk SMA yang tidak terkenal agar tidak bertemu teman-teman lamanya. Sayangnya, kedamaian itu hanya angan-angan saja karena banyak orang-orang di sekeliling yang tahu rahasianya.

    Kisah tentang kleptomania diulas dengan sangat baik oleh Nel Felisha dalam buku ini. Buku ini juga menunjukkan bahwa perbuatan ini bisa karena banyak penyebab. Bahkan, bisa saja bermula dari candaan. 

    Namun, tetap saja banyak orang yang menjauhi kleptomania. Padahal, Tiana sendiri berusaha keras untuk menyembuhkan penyakitnya itu. Semua usaha itu perlu dibantu juga dengan dukungan dari teman-temannya dan seorang profesional.
  • Dya Ragil
    Sebelas


    Jiah Al Jafara

    Hidup dengan ayah yang merupakan mantan pemain sepak bola papan atas Indonesia membuat Rania menyukai sepak bola. Sayangnya, sulit baginya yang seorang wanita untuk menjadi pemain sepak bola karena olahraga ini dimonopoli oleh kaum laki-laki.


    Ditambah lagi, kakaknya Bara yang juga mencintai dan menjadi pemain bola, tiba-tiba berhenti. Rania sangat penasaran mengapa kakaknya menyia-nyiakan sepak bola. Rania kemudian mencari tahu alasan mengapa kakaknya berhenti bermain sepak bola.


    Sebagai penggemar bola, sosok Rania ini membuat saya jatuh cinta. Selain itu, permainan dan istilah-istilah sepak bola digambarkan dengan baik dalam buku ini. Buku ini mengajarkan saya bahwa sering kali apa yang kita inginkan hanya bisa dipenuhi oleh orang lain.