Perlahan namun pasti, food photography semakin diminati banyak orang. Harga kamera DSLR atau mirrorless yang semakin terjangkau memudahkan siapa saja yang ingin belajar fotografi. Hadirnya platform media berbasis foto seperti Instagram juga semakin mendukung untuk berbagi dan lebih mengenal fotografi. Saya sendiri memutuskan terjun ke dunia food photography pada tahun 2014.
Untuk mendapatkan foto yang maksimal, ada banyak perlengkapan yang harus disiapkan pada setiap sesi pemotretan. Sebab, esensi food photography adalah bagaimana menampilkan produk makanan agar terlihat menarik dan menggugah selera. Kali ini, saya ingin merekomendasikan beberapa alat yang saya pakai sebagai seorang food photographer selama ini.
Mulai dari Rp 25.398.000,00
Sony α7 III with 35-mm Full-frame Image Sensor merupakan salah satu kamera full frame mirrorless terkomplet yang pernah saya pakai. Kamera ini memiliki resolusi hingga 24,2 megapiksel dengan BSI (Black-Illuminated Structure) full frame sensor terbaru. Selain itu, kamera ini juga dilengkapi 693 phase detection AF points dengan 93% frame coverage dan 5-axis stabilization. Hasil fotonya memiliki warna yang akurat dengan detail yang terlihat jelas dan tajam.
Produk dari Sony ini juga memiliki berbagai kecanggihan lain, seperti dual memory slot, dan NFC. Ia juga dilengkapi WiFi, Bluetooth, dan FTP yang membuat transfer foto ke komputer atau ke gadget lain lebih praktis. Salah satu fitur yang paling saya sukai untuk memotret makanan adalah Manual Focus Assist-nya. Dengan mengaktifkan peaking display dari fitur tersebut, fokus lensa dapat terlihat lebih jelas.
Hasil foto yang miss focus pun jadi bisa kalian hindari. Keunggulan lain yang terpenting bagi saya adalah kamera ini ringan dengan bobot hanya 650 gram. Meski demikian, kapasitas baterainya besar dengan kekuatan 710 shoot per charge-nya.
Mulai dari Rp 3.800.000,00
Salah satu lensa yang selalu saya rekomendasikan untuk food photographer pemula adalah si nifty fifty Canon EF 50mm f/1.8. Lensa fix ini harganya relatif terjangkau dengan kualitas baik, terutama bagi penyuka bokeh. Namun, jika kalian ada bujet lebih, pertimbangkan untuk membeli lensa Canon EF 50mm f/1.4 USM. Lensa ini adalah favorit yang sering saya pakai.
Saya menggunakannya saat jalan-jalan, me-review makanan di restoran atau kafe, maupun memotret makanan di studio. Lensa ini memiliki bukaan yang sangat besar hingga f/1.4. Hal ini sangat berguna untuk memotret pada kondisi low light atau kurang cahaya. Foto yang dihasilkan pun sangat tajam, dengan efek bokeh yang oke. Dari segi material, lensa ini terhitung durable, meski terbuat dari plastik. Saya telah membuktikan keawetannya selama lima tahun. Sampai sekarang lensa ini masih dalam kondisi yang sangat baik.
YN 560III
Mulai dari Rp 748.000,00
Selain studio lighting, saya cukup sering menggunakan portable flash. Terutama bila saya harus memotret di luar ruangan atau saat bepergian jauh. Portable flash yang saya pakai adalah Yongnuo YN 560III Speedlight. Saya menyukai produk ini karena ringan dan ukurannya kecil. Flash ini juga telah memiliki fungsi wireless triggering distance dengan kemampuan sinyal hingga 2.4 G (setara dengan jarak 100 meter).
Meski flash manualnya tidak dilengkapi TTL (through the lens), produk ini memiliki guide number cukup tinggi, yaitu 58. Selain itu, flash ini juga compatible dengan cukup banyak kamera DSLR atau Mirrorless dan memiliki fitur hemat energi. Sayangnya, Yongnuo YN 560III ini tidak memiliki fitur HSS (high speed sync) untuk memotret hingga 1/8000s. Namun, secara keseluruhan produk ini adalah flash manual dengan cost and performance terbaik di pasaran.
RF-603N II
Mulai dari Rp 415.000,00
Apabila kalian membeli Yongnuo YN 560III Speedlight, jangan lupa juga untuk membeli wireless flash trigger-nya, ya. Yongnuo RF-603N II ini merupakan transmitter yang juga berfungsi sebagai receiver dan shutter. Ia memiliki 16 channels, 100 meter transmission range, dan flash synchronization speed hingga 1/320 sec.
Alat Setelah dipasangkan pada dudukan pengilap atau hot shoe, alat ini akan mengirim sinyal dari kamera ke lighting. Dengan demikian, kita bisa memotret menggunakan portable flash atau model lighting lainnya secara off-shoe. Off-shoe artinya menggunakan flash tanpa perlu terpasang ke kamera.
YN RF603 II pada umumnya dijual dengan dua tipe, yang kompatibel dengan kamera Canon dan Nikon. Biasanya ditandai dengan C1 untuk Canon dan N3 untuk Nikon. Saya sendiri memiliki YN RF603 II tipe Canon, tetapi ternyata kompatibel juga dengan kamera merek lain. Di antaranya adalah Sony α7 III with 35-mm Full-frame Image Sensori, Fujifilm X Series X-T10, dan kamera lainnya.
Mulai dari Rp 580.000,00
Semakin besar ukuran softbox, cahaya yang keluar akan semakin lembut dan tidak keras saat jatuh ke objek foto. Untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal, saya menyarankan untuk memakai softbox dengan ukuran minimal 80 x 80 cm. Saya menyukai Godox SFGV-G8080 karena bentuknya sangat portable serta pemasangannya mudah.
Softbox ini telah dilengkapi S-Type Bracket dengan mount bowens yang bisa digunakan dengan semua jenis portable flash atau speedlight bisa dipakai di sini. Proses bongkar-pasangnya yang cepat dan mudah membuat saya bisa berpindah-pindah lokasi dengan efektif. Bila kalian merasa ukuran 80 x 80 cm terlalu besar, kalian bisa memilih ukuran yang lebih kecil, seperti 40 x 40 cm atau 50 x 50 cm. Oh ya, mount Godox ini juga bisa dipasangkan dengan berbagai light modifier, seperti snoot, umbrella dan lainnya.
Mulai dari Rp 73.404,00
Reflektor dapat menjadi alternatif saat bujet kalian belum cukup untuk membeli pencahayaan kamera seperti lampu studio atau portable flash. Item ini memang merupakan salah satu investasi murah, tetapi memiliki efek besar pada hasil foto. Produk yang saya pakai ini merupakan reflector 5 in 1 yang terdiri dari warna putih, perak, emas, hitam, dan transparan.
Setiap warna tentunya memiliki karakter yang berbeda. Warna reflektor yang sering saya pakai adalah perak dan putih. Kedua warna tersebut dapat memantulkan cahaya dengan lebih baik dan mengurangi bayangan gelap yang muncul pada frame foto. Warna hitam biasanya saya pakai untuk mem-block cahaya agar bisa mengatur jatuhnya cahaya ke bagian yang diinginkan.
Warna transparan saya gunakan untuk melembutkan cahaya yang masih harsh atau keras. Sementara itu, warna emas jarang saya pakai untuk keperluan memotret makanan. Bagi yang masih mengandalkan cahaya matahari atau hanya memiliki satu lighting, kalian bisa menggunakan reflector 5 in 1 ini.
264AT
Mulai dari Rp 3.200.000,00
Tripod yang berkualitas sangat penting untuk dimiliki agar bobot kamera dan lensa dapat ditopang dengan baik. Dengan menggunakan tripod, kalian dapat mempertahankan posisi terbaik kamera dalam jangka waktu lama. Misalnya, saat harus memotret banyak jenis makanan pada satu sesi.
Salah satu tripod yang saya rekomendasikan adalah Vanguard Alta Pro 2+ 264AT Aluminum Tripod. Tipe ini terbuat dari bahan lightweight aluminum dengan bobot 4,2 kilogram. Saya biasanya menggunakan produk ini untuk sesi pemotretan di studio atau tempat klien. Namun, jika memiliki bujet lebih, kalian bisa memilih tipe yang menggunakan material carbon fiber.
Tipe ini memiliki bobot yang lebih ringan yaitu 3,7 kilogram dan dapat menopang beban hingga 7 kilogram. Saya sangat menyukai fitur unggulan tripod ini, yaitu multi-angle center column. Kita bisa menempatkan produk ini dengan berbagai posisi hingga 360 derajat. Hal ini akan memudahkan kita mengambil gambar dengan berbagai teknik, termasuk flat lay.
Mulai dari Rp 150.000,00
Light stand berfungsi untuk menopang external camera flash, baik itu tipe speedlight maupun tipe strobe light. Selain itu, item ini juga dapat berfungsi untuk menyangga softbox. Karena fungsinya tersebut, produk ini cocok untuk kalian yang menggunakan portable flash camera yang menggunakan umbrella dan E type bracket. Salah satu produk light stand yang kuat dengan harga terjangkau adalah Excell Hero 100 Light Stand.
Saya menggunakan light stand ini untuk memasang strobe light dan softbox. Produk ini ternyata kuat untuk menopang kedua alat yang lumayan besar tersebut, meski dibutuhkan pemberat di bawahnya. Ketinggian tiangnya bisa kalian atur hingga 1,88 meter. Hanya saja, perlu diwaspadai bahwa light stand yang terlalu tinggi dapat mengganggu keseimbangan.
Produk yang berbobot 1 kg ini dapat menahan beban hingga 3,5 kg. Menurut saya, produk ini cocok bagi kalian yang baru memulai food photography. Bila membutuhkan light stand dengan kemampuan lebih, kalian dapat mempertimbangkan Excell Hero 200 Light Stand. Seri ini terbuat dari material yang sama dengan Hero 100, tetapi mampu menopang beban hingga 4 kg. Selain itu, ketinggiannya dapat diatur sampai dengan 1,95 meter.
Mulai dari Rp 55.000,00
Alas foto merupakan item penting untuk menghasilkan foto makanan yang eye-catching. Dahulu, saya selalu membawa berbagai alas dan background kayu berukuran besar saat memotret di luar. Semakin banyak konsep dan gaya foto yang dipotret, semakin banyak pula background yang harus saya siapkan. Tentu saja hal tersebut sangat merepotkan.
Solusinya adalah dengan menggunakan background atau alas foto lipat. Selain ringan, alas foto lipat juga tidak makan tempat dan praktis dibawa-bawa. Motif dan teksturnya pun beragam serta sangat menyerupai aslinya. Yang paling sering saya pakai adalah alas foto lipat dengan tekstur kayu dan marmer. Satu tips dari saya, pilihlah alas foto yang warnanya kontras dengan produknya. Dengan demikian, foto kita akan terlihat lebih menarik.
Mulai dari Rp 3.930.000,00
Pada saat photo session, terkadang saya dan klien ingin memastikan hasil foto melalui layar monitor. Kekurangan yang tidak tampak di layar kamera biasanya akan terlihat lebih jelas. Misalnya, penataan makanan yang tidak seimbang, kebocoran objek, atau kotoran yang tidak sengaja menempel pada lensa kamera.
Mayoritas teman-teman fotografer biasanya menggunakan laptop untuk memastikan hasil foto. Namun, saya pribadi lebih nyaman menggunakan iPad Mini 2 karena ringan dan portabel. Selain itu, iPad Mini 2 juga telah dilengkapi retina display generasi terbaru. Gambar yang ditampilkan lebih jernih, hidup, dan warna yang mendekati aslinya.
Fotografi adalah seni bercerita melalui media gambar. Tugas kita sebagai fotografer adalah menghasilkan potret yang bermakna dan mampu menggugah emosi setiap orang yang melihatnya. Tetaplah belajar dan berbagi dengan sesama fotografer agar keahlian fotografi kalian semakin meningkat. Jangan pernah menyerah, teruslah asah kemampuan kalian!
Kebutuhan rumah tangga
Peralatan mandi、Peralatan kebersihan、Kebun & luar ruanganElektronik rumah tangga
Home entertainment、Peralatan kebersihan、Penyejuk & pembersih udaraKomputer & laptop
Aksesori komputer & laptop、Komputer、LaptopKamera
Lensa & aksesori、Aksesori kamera、Baterai & charger kameraPerawatan tubuh & kecantikan
Perawatan gigi & mulut、Perawatan wajah、Perawatan badanKesehatan
Alat medis、Produk dewasa & kewanitaan、Vitamin & suplemenMakanan & minuman
Roti & kue、Makanan instan、Minuman instanPeralatan dapur
Peralatan masak、Peralatan makan & minum、Aksesori dapurFashion wanita
Pakaian wanita、Pakaian dalam wanita、Aksesori wanitaFashion pria
Pakaian pria、Pakaian dalam pria、Aksesori priaFashion anak
Pakaian anak、Pakaian dalam anak、Aksesori anakIbu & anak
Pakaian ibu hamil、Makanan & susu bayi、Mainan & aktivitas bayiInterior & furnitur
Dekorasi ruangan、Tempat penyimpanan、Kamar mandiHobi
Permainan、Film、MusikOutdoor & sports
Perlengkapan outdoor、Camping & hiking、Gym & fitnessDIY & tools
Cat & perlengkapan、Hand tools、Power toolsPerawatan hewan
Grooming hewan、Makanan hewan、Perawatan anjingBuku
Buku impor、Buku akademik、Buku hobiPeralatan kantor & alat tulis
Alat tulis、Kalkulator & kamus elektronik、Document organizerOtomotif
Aksesori mobil、Aksesori motor、Komponen mobil & motorPerlengkapan pesta & hadiah
Pesta & event、Persiapan pernikahan、Bungkus & kemasanHandphone & tablet
Handphone、Tablet、Aksesori handphone & tabletGaming
Game console、CD game、Aksesori mobile gamingProgram & aplikasi
Program komputer、AplikasiTravelling
Tiket & voucer、Perlengkapan travelling、Hotel & penginapan