10 Rekomendasi Waterproof Camera Terbaik (Terbaru Tahun 2023)

Seperti namanya, waterproof camera harus mampu bertahan saat terpapar air dan berada di kedalaman. Meski begitu, setiap produk memiliki tingkat ketahanan air yang berbeda. Makin tinggi tingkat ketahanannya, maka kamera bisa dibawa masuk ke air makin dalam.

Kamera yang mampu bertahan di kedalaman 10 meter atau lebih akan memberikan pengalaman fotografi underwater yang memuaskan. Bila Anda ingin memotret sambil menyelam, pilihlah yang mampu dibawa hingga kedalaman 30 meter.

Mungkin Anda pernah melihat perangkat elektronik yang bertanda “IP○△”. Simbol ○ menunjukkan grade atau tingkat ketahanan terhadap debu, sedangkan △ ditujukan untuk ketahanan terhadap air. 

Tingkat ketahanan produk terhadap debu diukur dari grade 0–6. Untuk waterproof camera, pilihlah produk dengan grade 6 (IP6X). Berikut penjelasan tingkat proteksi terhadap debu secara lebih terperinci.

• Grade 1: Benda padat dengan diameter 50 mm atau lebih tidak dapat masuk.
• Grade 2: Benda padat dengan diameter 12 mm atau lebih tidak dapat masuk.
• Grade 3: Benda padat dengan diameter 2,5 mm atau lebih tidak dapat masuk.
• Grade 4: Benda padat dengan diameter 1 mm atau lebih tidak dapat masuk.
• Grade 5: Debu yang menyebabkan efek berbahaya tidak dapat masuk.
• Grade 6: Debu tidak dapat masuk sama sekali.

Karena waterproof camera ditujukan untuk penggunaan outdoor, ada kemungkinan produk akan terjatuh. Untuk itu, pilihlah produk yang tahan banting. Kamera yang memiliki ketahanan terhadap benturan (shockproof) dari jarak 2 meter atau lebih tentu lebih aman digunakan.

Angka shockproof menunjukkan ketahanan suatu produk saat jatuh dari ketinggian tertentu. Makin tinggi angkanya, makin tahan banting pula produknya. Namun, hal ini tidak menjadi jaminan bahwa kamera tidak akan rusak sama sekali akibat benturan.

Waterproof camera biasanya dilengkapi resolusi 12–16 MP terlepas dari ukuran sensornya. Ukuran piksel tersebut sebenarnya sudah sangat mencukupi kebutuhan fotografi underwater. Jika terbiasa menggunakan kamera DSLR dengan piksel besar, Anda mungkin kurang puas dengan performa waterproof camera. 

Meskipun demikian, ingatlah bahwa kondisi di bawah air lebih gelap ketimbang di permukaan. Maka dari itu, diperlukan kamera dengan tingkat sensitivitas tinggi serta sensor berpiksel kecil untuk mendapatkan hasil yang bagus.

Selain itu, makin besar ukuran piksel membuat kamera makin mahal harganya. Waterproof camera dengan piksel besar pun menghasilkan data berkapasitas besar. Pilihlah produk dengan ukuran piksel yang tepat sesuai hasil yang ingin Anda cetak. Menyesuaikannya dengan dana juga perlu dipertimbangkan.

Ukuran 2 juta piksel sudah memenuhi standar foto ukuran 3R (89×127 mm). Dengan ukuran 4 juta piksel, foto dapat dicetak di kertas A4. Selanjutnya, ukuran 7 juta piksel dapat dicetak sebesar A3. Bagaimana dengan 10 juta piksel? Foto Anda dapat dicetak dalam ukuran poster! Jika tidak berencana mencetaknya di kertas yang besar, Anda sudah mendapatkan hasil yang bagus dengan ukuran piksel yang kecil.

Nilai bukaan (aperture) pada kamera merepresentasikan cahaya yang ditangkap lensa. Makin kecil nilainya, lensa mampu menangkap cahaya lebih banyak. Hasil gambar kamera pun lebih terang dengan shutter speed yang lebih cepat. Ketika menyelam makin dalam, intensitas cahaya makin sedikit. Untuk itu, sangat disarankan untuk memilih waterproof camera dengan nilai bukaan yang kecil, seperti f/2.8.

Anda juga perlu memperhatikan focal length, baik untuk memotret close-up ataupun jarak jauh. Focal length adalah jarak dari lensa ke objek gambar yang biasanya ditulis dalam satuan milimeter, misalnya 25–100 mm. Makin kecil angka minimum pada focal length, makin lebar pula area yang dapat masuk ke dalam layar bidikan. 

Sementara itu, makin besar angka maksimum, kemampuan telephoto yang dihasilkan akan lebih baik. Jika Anda ingin mendapatkan gambar wide angle, pilih produk dengan focal length kecil. Sebaliknya, pilihlah waterproof camera dengan focal length besar untuk kenyamanan memotret dari jarak jauh.

Saat digunakan di dalam air, waterproof camera berpotensi mengalami guncangan sehingga foto yang ditangkap jadi blur. Karena itu, perhatikan fungsi image stabilization agar foto lebih jernih dan stabil. Nah, ada dua jenis image stabilization yang digunakan pada kamera, yakni optical dan electronic. Berikut penjelasan selengkapnya dari kami.

• Optical Image Stabilization (OIS)

Kamera dengan optical image stabilization (OIS) ditujukan untuk Anda yang ingin kualitas gambar yang tinggi. Untuk mengurangi guncangan kamera, OIS akan menggerakkan lensa dan sensor sebelum mengambil gambar. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih bagus dibandingkan dengan tipe electronic. Perlu diingat, harga kamera dengan OIS cukup tinggi.

• Electronic Image Stabilization (EIS)

Jika bujet Anda terbatas, kamera dengan fitur electronic image stabilization (EIS) memiliki harga yang lebih murah dari OIS. EIS bekerja mengurangi blur setelah pengambilan gambar melalui proses digital sehingga prosesnya terbatas dan hasilnya tidak sebagus OIS. Meskipun demikian, hasil gambarnya tetap lebih baik jika dibandingkan dengan kamera tanpa image stabilization.

Ada dua metode zoom pada waterproof camera, yaitu digital zoom dan optical zoom. Kami menyarankan Anda untuk memilih waterproof camera dengan fitur optical zoom. Hal ini karena digital zoom hanya memotong gambar asli sehingga ukuran piksel akan menurun dan hasil gambar menjadi pecah.

Sementara itu, optical zoom dapat melakukan pembesaran pada objek bidikan sehingga hasil gambar lebih jernih. Saat memotret underwater, Anda mungkin tidak dapat membidik objek dari jarak dekat sehingga dibutuhkan fitur optical zoom. Di sisi lain, ada pula produk yang dapat memperbesar gambar dengan menggabungkan optical zoom dan digital zoom.