Orang Indonesia pastinya sangat lekat dengan cabe rawit. Cabe rawit bisa menjadi teman untuk makan gorengan, mi instan, dan campuran sambal Nusantara. Sebetulnya, Anda bisa menanam cabe rawit sendiri karena perawatannya tergolong mudah dan waktu panennya cepat.
Jika Anda tertarik menanam cabe rawit, simaklah artikel ini sampai habis. Kami akan mengupas tentang tips pemilihan bibit cabe rawit yang cocok untuk ditanam. Berbagai varietas cabe rawit unggul yang bagus, seperti Pelita 8, Kaliber, Viral, dan Dewata, ada dalam rekomendasi kami. Anda juga bisa menemukan bibit cabe rawit domba. Selamat membaca!
mybest adalah situs layanan informasi produk rekomendasi berdasarkan uji coba menyeluruh serta bantuan pendapat oleh pakar. Menghasilkan konten setiap hari, mybest menyediakan pengalaman memilih terbaik bagi lebih dari 3 juta user per bulannya. Berbagai tema konten, mulai dari kosmetik, kebutuhan sehari-hari, elektronik rumah tangga, hingga jasa bisa ditemukan di mybest.
Produk dan layanan dalam artikel ini dipilih dan diurutkan secara mandiri oleh Tim Editorial mybest berdasarkan hasil riset di berbagai sumber. (Diperbaharui pada 13 Januari 2023)
Makan gorengan ataupun mi instan rasanya kurang lengkap tanpa cabai rawit. Meski cabai rawit berukuran kecil, rasa pedasnya sanggup membuat lidah Anda kelojotan.
Cabai rawit memiliki nama latin Capsicum frutescens. Buahnya berwarna hijau dan menjadi merah setelah matang. Ada dua varietas besar cabai rawit, yaitu rawit hijau dan rawit merah. Cabai rawit hijau adalah cabai rawit yang sering Anda konsumsi bersama dengan gorengan, sedangkan rawit merah digunakan sebagai bumbu.
Meski begitu, persilangan cabai rawit tersebut menghasilkan cabai rawit putih yang warnanya lebih pucat. Ada juga cabai rawit hasil persilangan yang memiliki warna ungu. Cabai rawit ungu biasanya digunakan sebagai tanaman hias. Meski begitu, cabai ungu tetap dapat dimakan.
Tanaman cabai rawit ini tergolong mudah untuk dirawat. Anda bisa mendapatkan hasil cabai sekitar 3–4 bulan setelah ditanam. Hal ini tentu saja tergantung dari varietas, suhu, serta nutrisi.
Anda mungkin menemukan banyak bibit cabai rawit di pasaran. Namun, manakah bibit cabai rawit yang paling unggul? Berikut ini beberapa tips memilih bibit cabai rawit yang bisa Anda tanam di pekarangan rumah.
Cabai rawit yang biasa Anda temui mungkin tampak sama saja. Namun, ada beberapa varietas bibit cabai rawit di pasaran. Anda bisa memilih varietas bibit cabai rawit sesuai dengan keunggulannya. Informasi tentang keunggulan bibit cabai rawit bisa Anda temukan di bagian kemasannya atau dari produsen. Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang ditawarkan bibit cabai rawit.
Tanaman memang sangat rentan terkena hama, virus, dan bakteri. Hal ini membuat daun cabai berubah, bahkan tanaman mati. Virus gemini, anthracnose, bakteri layu, dan beberapa jamur kerap kali menyerang tanaman cabai rawit. Jika lokasi tempat Anda menanam sudah terjadi endemi penyakit tanaman, sebaiknya Anda memilih bibit cabai rawit yang tahan penyakit.
Beberapa varietas bibit cabai rawit yang tahan terhadap penyakit adalah:
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut akan memengaruhi hasil panen cabai rawit. Jika Anda masih ragu tentang ketinggian tempat Anda, pilihlah bibit cabai rawit yang dapat tumbuh di berbagai dataran. Bibit cabai rawit ini terbilang tidak rewel sehingga dapat tumbuh di dataran rendah ataupun tinggi.
Beberapa varietas bibit cabai rawit yang dapat tumbuh di berbagai ketinggian adalah:
Nah, selain dapat beradaptasi terhadap ketinggian, ada juga bibit cabai rawit yang tahan kemarau atau suhu panas. Varietas Rengganis, Syphoon, dan Dewata 43 termasuk varietas cabai rawit yang tahan kemarau.
Tiap varietas cabai rawit tentunya menghasilkan jumlah buah yang beragam. Bibit dengan buah yang banyak memang lebih diminati. Jika Anda mencari varietas benih yang menghasilkan lebih banyak cabai, berikut ini adalah pilihannya:
Tiap varietas cabai rawit memiliki ketebalan buah yang berbeda-beda. Ketebalan buah akan memengaruhi masa simpan cabai tersebut. Cabai rawit bisa bertahan kurang lebih seminggu di dalam kulkas. Makin tebal kulitnya, makin lama juga masa simpannya.
Informasi tentang ketebalan buah cabai rawit memang belum tentu dicantumkan pada kemasannya. Kami sarankan agar Anda juga melihat review para ahli pertanian tentang varietas cabai rawit tersebut.
Bibit cabai rawit hadir dalam berbagai pilihan isi, mulai dari puluhan, ratusan, sampai ribuan. Jika Anda masih pemula, Anda bisa memilih benih cabai rawit yang lebih sedikit. Dengan begitu, Anda bisa berlatih menanam terlebih dahulu. Isi bibit cabai sekitar puluhan atau ratusan lebih cocok untuk ditanam di pekarangan rumah Anda. Produk dengan ribuan bibit lebih pas digunakan untuk pertanian.
Sama seperti makanan, bibit juga memiliki masa simpan atau kedaluwarsa. Benih yang sudah melewati masa kedaluwarsa akan mengalami penurunan kualitas karena cadangan makanan di dalam benih akan makin berkurang. Informasi masa kedaluwarsa bibit dapat dilihat pada kemasannya.
Jika Anda masih memiliki sisa bibit cabai, simpanlah di dalam tempat yang sejuk dan kering. Kelembapan dapat membuat bibit Anda berkecambah atau berjamur. Anda bisa menyimpan bibit tersebut pada suhu sekitar 15 °C agar kualitasnya tetap terjaga.
Mulai dari Rp10.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Anda pasti sudah tak asing lagi dengan ayam geprek, ya. Ayam geprek menggunakan cabai rawit domba yang rasanya pedas. Nah, bagi Anda pencinta rasa pedas, bibit cabai rawit Infarm ini tak boleh Anda lewatkan.
Hasil buah cabainya tergolong cukup besar menurut beberapa pembeli. Rasanya pun pedas dan cocok dijadikan sebagai campuran sambal. Wah, Anda tak perlu kerepotan dengan harga cabai yang fluktuatif saat panen buah cabai ini!
Mulai dari Rp90.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Varietas Kaliber awalnya tumbuh tegak dan akan menggantung setelah matang. Cabai rawit Kaliber bisa dibilang dapat menjawab kebutuhan para petani milenial. Cabai rawit ini cukup tahan terhadap penyakit dan tidak mudah layu.
Varietas ini juga memberikan buah yang lebat, padat, serta berbobot. Kulitnya pun cukup tebal sehingga lebih tahan lama disimpan dalam suhu ruang. Jika Anda ingin mencari bibit cabai rawit untuk belajar bertani, pertimbangkan varietas ini.
Mulai dari Rp15.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Bolivian rainbow adalah varian cabai ornamental. Jenis cabai ini terlihat menarik karena berwarna-warni sebelum matang. Cabai awalnya akan berwarna ungu. Selanjutnya, cabai akan berubah menjadi warna kuning, oranye, dan terakhir adalah merah. Meski begitu, seluruh warna ini dapat muncul secara bersamaan.
Tanaman cabai ini cocok sekali digunakan sebagai penghias pekarangan rumah Anda. Selain itu, cabai-cabai ini dapat Anda konsumsi setelah matang, lho.
Mulai dari Rp125.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Cabai rawit Viral adalah jenis cabai rawit yang memiliki buah bergelombang, runcing, dan agak gepeng. Cabai rawit Viral memiliki masa simpan 7–9 hari setelah panen. Varietas ini juga sudah tahan terhadap penyakit patek, anthracnose, dan virus gemini. Menariknya lagi, varietas cabai Viral bisa tumbuh sampai 2 meter jika dirawat dengan baik.
Mulai dari Rp40.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Pelita 8 menjadi varietas primadona untuk cabai rawit hijau. Selain memiliki potensi yang cukup tinggi, benihnya pun sudah tahan terhadap penyakit. Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 70 cm dengan model buah yang tegak. Daya tumbuhnya mencapai 90%. Varian ini tepat sekali untuk Anda yang mencari bibit cabai rawit hijau.
Mulai dari Rp72.300,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Cabai rawit Dewata 43 F1 bisa Anda panen dalam tiga tingkat kematangan berbeda. Cabai ini bisa dipanen saat masih muda yang ditandai dengan warna kuning. Anda juga bisa memanennya saat setengah matang atau berwarna oranye dan saat matang dengan warna merah.
Selanjutnya, cabai rawit Dewata 43 cukup toleran terhadap suhu panas. Jadi, untuk Anda yang tinggal di daerah cukup terik, cabai ini cocok sekali untuk Anda. Tidak perlu khawatir cabai Anda kering saat ditanam di tempat Anda.
Mulai dari Rp12.500,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Varian Bara merupakan salah satu varian cabai rawit yang cocok ditanam di rumah. Varian satu ini memiliki tinggi sekitar 50 cm. Meski produktivitas varietas ini tergolong rendah, varietas Bara sudah tahan terhadap penyakit layu bakteri.
Rasa rawit varietas Bara tergolong cukup menyengat. Tanaman ini juga tetap sanggup tumbuh saat musim kemarau. Bagi para pemula dalam menanam cabai, cobalah varietas Bara.
Mulai dari Rp125.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Cabai rawit Master diklaim lebih tahan di area dengan cuaca yang ekstrem. Dengan begitu, cabai rawit ini bisa Anda tanam saat musim kemarau ataupun musim hujan. Hasil yang Anda dapatkan adalah cabai dengan pertumbuhan merunduk. Ukuran cabainya cukup panjang sebagai cabai rawit. Produktivitas varietas Master ini juga tergolong tinggi sehingga cocok untuk Anda yang mengutamakan keuntungan.
Mulai dari Rp8.900,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Untuk Anda yang ingin menanam cabai ungu, pertimbangkan varietas yang satu ini. Varietas cabai ungu ini memang kaya antioksidan. Level kepedasannya antara 5.000–30.000 SHU. Jadi, Anda tetap bisa mengonsumsi cabai ungu ini. Meski begitu, belum ada informasi tentang ketahanan tanaman ini terhadap penyakit tanaman cabai.
Mulai dari Rp83.000,00
Kelebihan:
Kekurangan:
Cabai rawit varietas Absolut 69 merupakan jenis cabai rawit yang menggantung. Varietas ini merupakan varietas cabai rawit yang tahan virus serta toleran layu. Jika Anda ingin melakukan budidaya cabai rawit di lahan endemi virus, varietas ini perlu Anda pertimbangkan.
Menurut ahli pertanian, tanaman ini sanggup tumbuh sampai 2,5 meter dan buahnya lebat. Dalam jarak tanam yang terlalu rapat dan cahaya yang tidak terlalu banyak, cabai rawit ini tetap dapat tumbuh subur. Umur tanaman ini juga tergolong cepat. Ciri khas unik dari tanaman ini adalah karakteristik daun yang tidak mulus.
Anda mungkin pernah menanam bibit cabai rawit, tetapi tidak tumbuh. Lalu, bagaimana caranya agar bibit cabai rawit Anda bisa tumbuh subur? Setidaknya ada penanaman cabai melewati tiga proses seperti berikut ini.
Tidak semua benih cabai dapat ditanam. Untuk mengetahui kualitas benih tersebut, Anda bisa merendamnya di dalam air selama semalaman. Pilihlah benih cabai yang tenggelam dan buang benih cabai yang mengambang.
Penyemaian adalah proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum ditanam pada tempat yang lebih luas. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah dan kompos yang sudah diayak halus. Masukkan media tanam ke dalam polybag kecil yang sudah dilubangi bagian bawahnya. Proses ini juga dapat dilakukan di dalam tray semai.
Selanjutnya, buat lubang kecil pada media tanam. Masukkan biji cabai ke dalam lubang tersebut dan ratakan dengan media tanam. Siram hingga media tanam menjadi lembap dan tutup dengan karung goni. Basahi karung goni dengan spray agar tetap lembap. Kelembapan sangat penting pada tahapan ini untuk merangsang pertumbuhan biji. Benih cabai akan berkecambah setelah 3–4 hari.
Setelah berkecambah, bukalah penutup karung goni. Lakukan penyiraman rutin dengan spray hingga jumlah daunnya mencapai 6–8 helai. Tahapan ini membutuhkan waktu sekitar 5–6 minggu dan ditempatkan pada area yang teduh. Setelah itu, Anda bisa memindahkannya ke tempat yang lebih besar, seperti pot atau polybag.
Siapkan media tanam dengan campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Campurkan juga pupuk NPK sekitar 2–3 sendok dan fungisida biologi agar tanaman tidak mudah terkena hama. Masukkan media tanam ke dalam polybag yang telah diisi dengan pecahan genting ataupun batu bata. Tunggulah sekitar 1–2 minggu agar media tanam lebih "matang" untuk ditanami tanaman.
Proses pemindahan dilakukan dengan cara melubangi media tanam. Keluarkan cabai yang sudah disemai dengan hati-hati agar tidak merusak akarnya. Pindahkan ke dalam polybag besar dan padatkan bagian atasnya. Siram dengan air sampai menjadi jenuh, lalu letakkan polybag di tempat teduh selama seminggu agar cabai bisa beradaptasi. Terakhir, Anda bisa memindahkan tanaman cabai di bawah sinar matahari langsung.
Bersihkan gulma di sekitar tanaman cabai agar tidak mengganggu pertumbuhannya. Potong tunas-tunas yang tidak diperlukan selama pertumbuhan cabai.
Gunakan pupuk kandang atau kompos setiap 2–3 minggu sebanyak tiga genggam. Anda juga dapat menggunakan pupuk organik cair tiap seminggu sekali agar pertumbuhan cabai lebih optimal. Selalu periksa tanaman cabai Anda. Hal ini bertujuan untuk menghindari hama, jamur, dan bakteri pada tanaman cabai Anda. Gunakan pestisida alami untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Cabai dapat dipanen setelah 3–5 bulan ditanam. Satu pohon cabai bisa dipanen sekitar 15 kali. Pilihlah buah yang sudah matang untuk dipanen. Agar umur simpan buah cabai lebih lama, Anda bisa memotong sedikit dari tangkainya. Gunakanlah gunting untuk memanen cabai agar tidak merusak cikal bakal buah cabai berikutnya.
Demikian beberapa tips untuk menanam cabai rawit di rumah. Usahakan Anda selalu menggunakan pupuk organik agar pertumbuhan cabai rawit lebih optimal.
Selain bibit cabai, masih ada beberapa bibit tanaman lainnya yang bisa Anda tanam sendiri di rumah. Anda bisa memilih bibit tanaman hias sampai buah stroberi. Yuk, langsung klik tautan di bawah ini untuk menemukan bibit tanaman terbaik lainnya!
Mulai bercocok tanam di rumah bisa menjadi hobi baru Anda. Salah satu tanaman yang perawatannya mudah adalah tanaman cabai rawit. Selain membuat rumah Anda lebih asri, cabai rawit juga bisa Anda konsumsi.
Semoga Anda merasa terbantu dengan informasi kami kali ini. Kira-kira bibit cabai rawit mana yang akan Anda tanam di rumah? Sampai jumpa di artikel kami lainnya yang membahas tentang berkebun di rumah!
Apabila Anda membeli produk yang disebutkan di artikel, mybest mungkin akan menerima sebagian dari hasil penjualan produk tersebut.
Deskripsi setiap produk bersumber dari produsen/brand, situs marketplace, dan sebagainya.
Lain-lain
Lain-lainKebutuhan rumah tangga
Peralatan mandi, Peralatan kebersihan, Kebun & luar ruanganElektronik rumah tangga
Home entertainment, Peralatan kebersihan, Penyejuk & pembersih udaraKomputer & laptop
Aksesori komputer & laptop, Komputer, LaptopKamera
Lensa & aksesori, Aksesori kamera, Baterai & charger kameraPerawatan tubuh & kecantikan
Perawatan gigi & mulut, Perawatan wajah, Perawatan badanKesehatan
Alat medis, Produk dewasa & kewanitaan, Vitamin & suplemenMakanan & minuman
Roti & kue, Makanan instan, Minuman instanPeralatan dapur
Peralatan masak, Peralatan makan & minum, Aksesori dapurFashion wanita
Pakaian wanita, Pakaian dalam wanita, Aksesori wanitaFashion pria
Pakaian pria, Pakaian dalam pria, Aksesori priaFashion anak
Pakaian anak, Pakaian dalam anak, Aksesori anakIbu & anak
Pakaian ibu hamil, Makanan & susu bayi, Mainan & aktivitas bayiInterior & furnitur
Dekorasi ruangan, Tempat penyimpanan, Kamar mandiHobi
Permainan, Film, MusikOutdoor & sports
Tenis meja, Perlengkapan outdoor, Camping & hikingDIY & tools
Cat & perlengkapan, Hand tools, Power toolsPerawatan hewan
Grooming hewan, Makanan hewan, Perawatan anjingBuku
Buku impor, Buku akademik, Buku hobiPeralatan kantor & alat tulis
Alat tulis, Kalkulator & kamus elektronik, Document organizerOtomotif
Aksesori mobil, Aksesori motor, Komponen mobil & motorPerlengkapan pesta & hadiah
Pesta & event, Persiapan pernikahan, Bungkus & kemasanHandphone & tablet
Handphone, Tablet, Aksesori handphone & tabletGaming
Game console, CD game, Aksesori mobile gamingProgram & aplikasi
Program komputer, AplikasiTravelling
Tiket & voucer, Perlengkapan travelling, Hotel & penginapan