10 Rekomendasi Film Sedih Terbaik asal Indonesia (Terbaru Tahun 2023)

Kalau Anda mencari film sedih tentang keluarga dengan cerita segar berbumbu komedi, Anda bisa memilih film ini. Ngeri-Ngeri Sedap bercerita tentang ayah dan ibu di Sumatera Utara yang rindu anak-anaknya. Tiga dari empat anaknya merantau ke Pulau Jawa dan enggan untuk pulang.

Suatu hari ayah dan ibu mereka diam-diam berencana untuk bercerai agar anak-anaknya bisa berkumpul bersama lagi. Satu per satu masalah keluarga pun terkuak dengan ending yang luar biasa dan menguras air mata. Film ini berhasil menjadi salah satu film Indonesia terlaris pada 2022 dan dipilih mewakili Indonesia di Academy Awards 2023.

Jika Anda sedang mencari film dengan cerita mengharukan antara ayah dan anak, Anda sebaiknya menonton film ini. Film ini bertutur tentang May (Raihaanun) yang menjadi korban pemerkosaan pada Kerusuhan Mei 1998 di usia 14 tahun. Sejak saat itu, May tidak pernah mau bicara dan keluar rumah.

May tinggal bersama ayahnya (Lukman Sardi) yang terus dihantui rasa bersalah atas kejadian yang menimpa May. Sang ayah menyalurkan emosi sekaligus trauma dengan menjadi petinju. Suatu hari, muncul lubang di tembok yang lambat laun mengubah hidup May. Raihanuun yang memerankan May berhasil meraih Piala Citra Festival Film Indonesia 2019 kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik.

Lewat kisah cinta Dara (Adhisty Zara) dan Bima (Angga Yunanda), Dua Garis Biru menyampaikan pentingnya pendidikan seks bagi remaja. Diceritakan bahwa Dara dan Bima berpacaran hingga Dara hamil. Panik dan takut, keduanya harus menghadapi berbagai masalah yang tidak semestinya dialami oleh murid SMA.

Penyelesaian konflik di film ini tersaji lewat dialog mendalam antara orang tua dan anak. Anda akan terenyuh saat menontonnya. Semarah apa pun, orang tua tetaplah orang tua yang kasih sayangnya melebihi kemarahannya. Ingin menonton film sedih yang mengharu biru? Tontonlah Dua Garis Biru!

Cinta Laki-Laki Biasa merupakan film adaptasi dari novel karya Asma Nadia yang berjudul sama. Kisahnya bermula ketika Nania (Velove Vexia), seorang mahasiswa arsitektur, sedang praktik kerja lapangan di sebuah proyek. Ia bertemu Rafli (Deva Mahendra) yang menjadi mentornya. Cinta pun tumbuh di antara keduanya.

Akan tetapi, hubungan mereka ditentang oleh keluarga Nania karena Rafli hanya laki-laki biasa. Meskipun Rafli dan Nania akhirnya menikah, tetapi keluarga Nania masih saja meremehkannya. Rafli berusaha membuktikan bahwa ia mampu membahagiakan Nania. Jika Anda pencinta film romansa sedih, jangan lewatkan film ini!

Jika Anda mengikuti sinetron Keluarga Cemara yang tayang dari 1996 hingga 2004, jangan lewatkan versi filmnya. Ceritanya masih tentang keluarga Abah dan Emak, tetapi versi film dibuat lebih modern serta fresh. Setelah perusahaan Abah (Ringgo Agus) bangkrut, ia memboyong keluarganya ke Bogor.

Kehidupan mereka berubah drastis. Dari hidup yang serbamewah, kini mereka harus tinggal di rumah yang sangat sederhana. Masalah datang silih berganti, sementara pertengkaran dan kemarahan tak bisa dihindari. Namun, usaha mereka untuk tetap bertahan begitu mengharukan. Meski diselingi humor, film yang cocok sebagai tontonan keluarga ini tetap mampu membuat Anda meneteskan air mata!

Anda ingin menonton film romansa sedih yang berasal dari kisah nyata? Tontonlah film yang diadaptasi dari memoar karya B.J. Habibie, mantan presiden Republik Indonesia ini. Film ini bercerita tentang kisah hidup Habibie dan mendiang istrinya, Ainun.

Habibie (Reza Rahadian) adalah seorang genius ahli pesawat terbang, sementara Ainun (Bunga Citra Lestari) adalah dokter muda cerdas. Keduanya menikah dan bolak-balik Indonesia-Jerman. Lika-liku kehidupan Habibie dan Ainun disajikan dalam drama dan romansa yang luar biasa megah. Pada Festival Film Indonesia 2013, film ini menang 3 Piala Citra, termasuk Pemeran Utama Pria dan Skenario Terbaik.

Anda mencari tontonan sedih tentang cinta yang berlatar zaman dahulu? Anda bisa menonton film Tenggelamnya Kapal Van der WIjck. Film ini mengisahkan muda-mudi yang jatuh cinta. Namun, cinta mereka terhalang oleh hukum budaya dan adat istiadat setempat. Zainuddin (Herjunot Ali) adalah laki-laki melarat yang tak bersuku, sedangkan Hayati (Pevita Pearce) adalah perempuan Minang keturunan bangsawan.

Suatu hari, Zainuddin melamar Hayati yang ditolak oleh keluarga Hayati. Hayati kemudian dikawinkan dengan lelaki lain. Zainuddin pun berusaha berjuang demi bisa meraih cintanya. Pada Festival Film Bandung 2014, Herjunot Ali dan Pevita Pearce memenangi aktor dan aktris utama terbaik melalui film ini.

Film ini memang bertabur bintang! Rio Dewanto, Sheila Dara, dan Rachel Amanda berperan sebagai tiga bersaudara dalam Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). Keluarga ini awalnya tampak baik-baik saja. Namun sebenarnya, setiap anggota keluarga memendam lukanya masing-masing.

Si sulung dituntut menjadi pelindung dan mengabaikan egonya. Si anak tengah merasa kurang diperhatikan. Si bungsu dikekang oleh ayah yang overprotective. Sementara itu, orang tua mereka juga menyimpan trauma sejak puluhan tahun lalu. Melalui konflik keluarga yang disajikan, Anda akan mudah relate dengan karakter-karakternya, baik anak sulung, tengah, maupun bungsu.

Film Sejuta Sayang Untuknya mengisahkan hubungan kasih sayang antara ayah dan anak. Aktor Sagala (Deddy Mizwar) adalah single parent yang bekerja sebagai aktor figuran. Aktor bekerja keras memenuhi kebutuhan Gina (Syifa Hadju), anak semata wayangnya. Suatu hari, Gina yang duduk di kelas 3 SMA membutuhkan ponsel pintar untuk keperluan ujian daring.

Gina yang mengetahui kondisi keuangan keluarga awalnya tidak mau membebani ayahnya. Namun, di sisi lain, sang ayah tetap bersikeras untuk membelikan Gina ponsel. Pergolakan bati antara ayah dan anak pun mulai muncul. Tonton film ini jika Anda mencari film sedih tentang ayah!

Jika Anda mencari film sedih tentang ibu, tontonlah Ali dan Ratu-Ratu Queens! Film sedih terbaru ini bercerita tentang Ali (Iqbal Ramadhan) yang nekat berangkat ke New York sendirian. Tujuannya adalah untuk mencari ibunya yang pergi ke New York saat Ali masih balita.

Di New York, Ali bertemu para imigran dari Indonesia yang tinggal di daerah Queens. Merekalah yang akan membantu Ali menemukan ibunya. Berlatar kota New York, film ini tidak hanya menawarkan cerita menarik, tetapi juga sinematografi yang memanjakan mata. Nikmati film ini dan ikuti perjalanan Ali bersama ratu-ratu Queens!