10 Rekomendasi Buku Sastra Indonesia Terbaik (Terbaru Tahun 2021)

Jika Anda seorang pencinta buku, jangan lupa untuk memasukkan buku sastra Indonesia ke dalam koleksi Anda. Karya sastra Indonesia tidak hanya berupa puisi berkalimat baku, tetapi juga puisi modern dan novel dengan tema menarik. Sastrawan Indonesia dikenal kreatif dalam memainkan kata dan menguras emosi pembaca sehingga larut ke dalam karyanya.

Dengan membaca buku sastra, Anda dapat lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia. Anda juga bisa memahami perkembangan karya sastra, serta memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia. Sekali jatuh cinta dengan sastra, Anda akan sulit untuk melepaskannya!

Setelah mengetahui pentingnya membaca buku sastra Indonesia, Anda mungkin makin tertarik untuk mengoleksinya. Kami akan memberikan tips memilih buku sastra Indonesia agar Anda menemukan yang paling sesuai. Simak baik-baik, ya!

Karya sastra Indonesia hadir dalam format yang sangat beragam sehingga Anda dapat menetapkan pilihan sesuai selera. Ada dua jenis karya sastra terpopuler di Indonesia yaitu novel dan puisi. 

Novel merupakan jenis karya sastra panjang yang menceritakan perubahan nasib tokohnya. Perubahan tersebut dapat terjadi melalui konflik, pertikaian, atau perjalanan sang tokoh. Jenis karya ini cocok untuk Anda yang ingin berimajinasi dalam berbagai kisah yang ditawarkan oleh pengarang melalui novelnya.

Puisi adalah rangkaian kata terpadu yang dapat membangkitkan interpretasi berbeda dari tiap pembaca. Penggunaan kata dalam puisi memiliki makna, baik yang jelas maupun tersembunyi. Jika Anda ingin merasakan sensasi berbeda saat menafsirkan makna dari kalimat yang bias, cobalah membaca kumpulan puisi. 

Para sastrawan Indonesia menawarkan tema bacaan yang bervariasi. Anda bisa memilih yang sesuai dengan keinginan. Tema percintaan atau roman adalah salah satu tema yang banyak disukai, baik yang berakhir bahagia maupun menyedihkan. Tak hanya itu, sejumlah sastrawan juga mencurahkan tema kehidupan dan psikologi yang pas untuk menjadi bahan renungan.

Tema perjuangan, patriotisme, serta politik juga sering dijadikan karya sastra sebelum dan sesudah Indonesia merdeka. Ada pula sastrawan yang mengangkat kekayaan budaya lokal ke dalam karya sastra mereka agar lebih dikenal pembaca. 

Nah, bila Anda telah memiliki tema bacaan favorit, tidak ada salahnya untuk mencari karya sastra Indonesia dengan tema tersebut. 

Tiap penulis memiliki gaya penyampaian yang berbeda-beda. Hal tersebut mungkin ikut menjadi pertimbangan Anda dalam memilih buku sastra. Selain itu, kondisi eksternal di sekitarnya juga dapat memengaruhi karya sastra yang dihasilkan. Menurut Ajip Rosidi, terdapat dua kelompok besar periodisasi sastra Indonesia. Penulis yang populer pada tiap periode juga berbeda-beda. Simaklah pembahasannya di bawah ini.

Disebut sebagai masa kelahiran dan masa penjadian, kelompok pertama muncul pada tahun 1900 sampai 1945. Sebelum abad ke-20 sampai tahun 1933, karya sastra seperti hikayat, gurindam, dan syair didominasi bahasa Melayu. Mayoritas karya sastra pada era tersebut kental kaitannya dengan kerajaan, dewa-dewa, dan unsur agama. Contoh karya pada era ini adalah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji.

Pada tahun 1920-an sastrawan Angkatan Balai Pustaka, seperti Marah Rusli dan Abdul Muis, mulai dikenal luas. Karakteristik karya sastranya antara lain tidak mengandung unsur menentang pemerintah, juga tidak menyinggung golongan atau agama tertentu. 

Setelah itu, sejumlah sastrawan menggunakan bahasa Indonesia sehingga muncul era baru yang disebut Angkatan Pujangga Baru dan Angkatan 1945. Karya sastra pada masa tersebut biasanya mengandung unsur politik, nasionalisme, dan kemerdekaan. Sastrawan yang terkenal antara lain Chairil Anwar dan Amir Hamzah.

Pascakemerdekaan dikenal pula sebagai Masa Perkembangan dalam dunia sastra Indonesia. Karakteristik angkatan 1950 adalah tema budaya yang kuat, mulai dari kebudayaan daerah sampai kombinasi budaya lokal dan internasional. Sastrawan yang populer pada era ini antara lain WS. Rendra dan Pramoedya Ananta Toer.

Saat peralihan Orde Lama ke Orde Baru, para sastrawan turut menuangkan gagasannya melalui karya sastra yang berunsur politis dan kritik sosial. Sapardi Djoko Damono, Taufik Ismail, dan Sutardji Calzoum Bachri adalah sejumlah sastrawan yang termasuk dalam Angkatan 1966. 

Pada tahun 1980 sampai 1990-an, sastrawan wanita mulai menampakkan diri dengan membuat roman percintaan dan karya sastra bertokoh wanita. Nh. Dini dan Marga T adalah dua sastrawan yang cukup menonjol pada era ini. Anda juga mungkin mengenal Hilman Hariwijaya yang menjadi pelopor karya sastra pop pada akhir 1990-an.

Pada akhir masa Orde Baru, muncul pula sastrawan Angkatan Reformasi, seperti Widji Tukhul, Ayu Utami, dan Djenar Maesa Ayu. Sastrawan pada era ini mulai lebih berani menghasilkan karya sastra bertema politik dan kebebasan dengan bahasa yang cenderung vulgar. 

Pesatnya perkembangan teknologi, terutama internet menghadirkan era baru di dunia sastra Indonesia, yaitu Angkatan 2000. Di dalamnya terdapat antara lain Andrea Hirata dan Dee Lestari. Karya sastra pada era ini mengambil tema komtemporer yang sangat beragam dengan asimilasi bahasa. 

Sebelum membeli buku sastra Indonesia, sebaiknya Anda memeriksa sinopsis untuk mengetahui gambaran isinya. Umumnya, sinopsis buku dapat Anda baca di bagian belakang buku atau melalui internet. Periksa pula penerbit buku yang akan dibeli agar isinya lebih terjamin. Buku yang diterbitkan oleh penerbit besar tentu sudah melalui proses panjang sehingga hasilnya memuaskan. 

Selain itu, pastikan Anda membeli buku yang asli untuk mendapatkan kenyamanan optimal saat membaca. Anda perlu waspada bila menemukan buku yang dijual dengan harga sangat murah karena bisa jadi buku tersebut palsu. Buku palsu biasanya hadir dalam cetakan yang lebih buram, serta kualitas kertas yang buruk. Di samping itu, terkadang terdapat sejumlah kesalahan cetak atau ketikan.

Ulasan pembaca lain juga dapat menjadi pertimbangan saat memilih buku sastra Indonesia. Opini pembaca memang relatif, tetapi Anda bisa mendapatkan bayangan mengenai kecocokan isi buku dengan preferensi Anda. Selain itu, Anda dapat meminta masukan dari pembaca lain untuk menemukan judul yang paling tepat.

Informasi mengenai ulasan pembaca kini bisa Anda dapatkan dengan mudah melalui komunitas atau situs pencinta buku. Tidak ada salahnya juga untuk mencari referensi melalui media cetak, majalah, atau media sosial. Namun, bila Anda kurang menyukai spoiler, sebaiknya cukup baca ulasannya sekilas saja. 

Buku sastra Indonesia yang menarik untuk dibaca ada banyak sekali jumlahnya. Namun, kami sudah memilihkan sepuluh rekomendasi buku sastra Indonesia yang bagus untuk Anda. Semoga pilihan kami berikut ini dapat menambah koleksi buku Anda!

Jika Anda termasuk orang yang hobi membaca buku, artikel ini saja mungkin belum cukup untuk memuaskan rasa penasaran Anda. Karena itu, kami telah menyediakan artikel lain yang juga berisi tips memilih buku beserta rekomendasi produknya. Silakan klik tautan berikut ini untuk informasi lebih lanjut!

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel ini? Apakah Anda sudah menemukan buku sastra Indonesia yang paling menarik hati? Selain sepuluh rekomendasi buku di atas, masih banyak buku sastra lain yang bisa Anda gali lebih dalam.

Buku sastra Indonesia dapat menjadi pilihan bacaan saat senggang. Wawasan Anda pun bisa bertambah setelah membacanya. Sebelum membelinya, jangan lupa untuk memperhatikan jenis karya sastra, tema, penulis, sinopsis, dan review pembaca lain, ya. Selamat memilih!